Selasa, 14 Mei 2013

FATHIYA CRAFT

Glitter Words

Fathiya Craft menyediakan berbagai produk rajutan,
mulai dari  syal, bros, tas, tempat handphone, dan lain sebagainya  
Lokasi :   Jalan Koptu Suyono RT 02 RW 05 Wonosari Ngaliyan  Semarang 50186 

Selain dapat dijadikan koleksi Anda,
produk rajutan ini juga cocok untuk dijadikan hadiah bagi kerabat dekat Anda
 

 Syal Pink (SP001)
Harga : Rp 68.000,00
Ukuran : 15 cm x 80 cm




Bros Bunga (BB001) 
Harga :  Rp 22.000,00
Ukuran :  8 cm x 6 cm
 
Tas Creany (TC003)
Harga  : Rp 225.000,00
Ukuran :  40 cm x 25 cm


Tempat Handphone (TH004)
Harga : Rp 39.000,00
Ukuran : 12 cm x 6 cm


Sampul Buku (SB05)
Harga : Rp 48.000,00
Ukuran : 23 cm x 15 cm




 
Kotak Tissue (KT006)
Harga :  Rp  42.000,00
Ukuran : 15 cm x 15 cm x 15 cm

 

Tempat Pensil (TP007)
Harga:  Rp 34.000,00
Ukuran : 22 cm x 10 cm
 
Pemesanan:

 Untuk pemesanan dapat mengirimkan pesan melalui email ke fathiyaturrohmania@gmail.com atau facebook fathiya58@gmail.com
 
Hubungi : Fathiyatur Rohmaniyah
Telepon: (024) 70234132 / 085742802850

Ongkos Kirim gratis untuk seluruh Pulau Jawa dan Bali
Ongkos kirim gratis berlaku untuk order minimal Rp 200.000,00
 
 
Cara Pembayaran:
 
Pembayaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 
Transfer Bank BTN
  • Bank BTN: No Rek 3420-502-1661 a/n: Fathiyatur Rohmaniyah
Konfirmasi Pembayaran:
Setelah Anda melakukan pembayaran, silakan konfirmasi pembayaran Anda kepada kami melalui: e-mail/facebook/sms 
Isi konfirmasi mencakup data sbb:
  • Nama bank
  • Nama pengirim
  • Jumlah yang dibayar
  • Nama barang (kode produk)
  • Contoh: Pembayaran ke Bank BTN. a.n Meira Safitri Sebesar Rp 200.000,00 nama barang: Syal Pink (SP01)
Jika kami tidak menerima pembayaran dalam waktu 3 hari, maka pesanan Anda akan kami batalkan. Jasa pengirman barang menggunakan JNE

 

Minggu, 12 Mei 2013

SENI RAJUT

 
       Kini sebagian dari barang fashion anak muda menggunakan hasil hand made dari seni ini sebagai barang sandang unik dan bernilai tinggi. Pada masa 1950an, seni rajut sudah trend sebagai asesoris rumahan dan pelengkap keindahan estetik lainnya. Mulai dari taplak meja, tatakan gelas, penutup cup lampu, syal, topi, sarung tangan dan sweater Kala itu di Indonesia seni  merajut diadaptasi dari bangsa Eropa yang lama menduduki Indonesia.  Namun pada awalnya, sejarah seni merajut diawali dari seorang pria asal jazirah, Arab. Diawali dari kreatifitasnya membuat permadani dengan rajutan benang-benang warna-warninya, karyanya yang kemudian diperdagangkan masuk ke berbagai belahan daerah laris manis terjual dan seninya mulai dikenal orang banyak.Seni tangannya yang kemudian merambah ke berbagai belahan daerah sampai pula ke Asia, di sebuah pegunungan yang bernama Tibet, hingga ilmu rajut permadani itu berkembang menjadi seni rajut topi (karena iklimnya yang dingin) dan berkembang lagi menjadi beberapa bentuk lain ketika sudah tersebar di Eropa dan daratan tepi laut Mediterania. Karena kemampuan kolonialisme Eropa dan pelautnya yang telah tersebar jauh hingga ke berbagai belahan benua, seni dan hasil seninya akhirnya terbawa hingga ke Amerika, Afrika dan Asia.
    Indonesia sendiri mendapatkan seni ini dari bangsa Eropa ketika masa penjajahan Belanda.  Masyarakat Indonesia kala itu lebih sering menyebutnya dengan kata hakken (merenda) dan breien (merajut)yang diperolehnya dari bahasa Belanda. Pada umumnya, khalayak umum secara universal dan berbasis bahasa Internasional lebih mengenal knit untuk merajut dan croch untuk merenda. Asal mula seni ini berasal dari tangan pria, namun kini, seni ini lebih akrab dikenal sebagai seni tangannya tangan wanita.
       Hasil dari rajut biasanya berupa topi bayi, syal dan kaus tangan yang tak terlalu kaku. Karena itulah biasanya rajut lebih mudah ‘mobilitasnya’ di dunia fashion karena simpulnya yang menghasilkan karya yang dinamis dan fleksibel serta luwes saat digunakan.
      Seni rajut tak semudah yang dibayangkan. Kreatifitasnya dan prosesnya yang tak sebentar yang membuat seni rajut makin bernilai tinggi. Ketelitian, kecekatan dan kemampuan perajut memprediksikan bentuk obyek menjadi barang real adalah talenta yang sangat luar biasa bagi tangan perajut tersebut. Hingga kini, hasil rajut tangan masih diminati meskipun bersaing dengan produk garmen yang menghasilkan produk dari teknik rajut mesin. Produk garment yang dihasilkan dari hasil rajutan diantaranya baju hangat, syal, topi, kaus kaki, selimut, hingga blouse, dan gaun.